Text
Al-Jawāhir fī Tafsīr al-Qur’ān al-Karīm Juz 24
Juz 24 meliputi lanjutan Surah az-Zumar, seluruh Surah Ghāfir (al-Mu’min), dan awal Surah Fussilat. Tantāwī Jawharī dalam tafsir ini menampilkan gaya khasnya: perpaduan antara penjelasan ayat, refleksi ilmiah, dan nilai moral-spiritual.
Pada lanjutan Surah az-Zumar, Tantāwī menyoroti kekuatan hujjah tauhid, pentingnya keikhlasan dalam beragama, serta gambaran dahsyat hari kebangkitan dan pertanggungjawaban. Ia menghubungkan fenomena alam, seperti angin, awan, dan siklus kehidupan, sebagai tanda kebesaran Allah yang memperkuat keyakinan manusia.
Dalam Surah Ghāfir, penafsiran difokuskan pada kisah dialog antara seorang mukmin dari keluarga Fir’aun dengan kaumnya, yang menjadi teladan keberanian moral. Tantāwī membahas bagaimana kebenaran sering menghadapi penentangan, serta mengaitkan kisah tersebut dengan dinamika sosial, politik, dan sejarah berbagai bangsa. Selain itu, ayat-ayat tentang malaikat yang memohon ampun untuk orang beriman dibahas sebagai bukti kasih sayang Allah kepada hamba-Nya. Penjelasan ilmiah mengenai penciptaan langit, siklus air, dan keberlangsungan kehidupan digunakan untuk meneguhkan pesan ketauhidan.
Awal Surah Fussilat menguraikan karakter Al-Qur’an sebagai kitab yang jelas, membawa kabar gembira sekaligus peringatan. Tantāwī menjelaskan bagaimana ayat-ayat tentang penciptaan langit dan bumi, gunung-gunung, dan tanda-tanda alam lainnya menunjukkan kesempurnaan ciptaan. Ia menghubungkannya dengan ilmu geologi, astronomi, dan keajaiban struktur bumi untuk memperlihatkan keselarasan antara wahyu dan ilmu pengetahuan.
Secara keseluruhan, Juz 24 memberikan gambaran kuat tentang tauhid, keteguhan iman, fenomena alam sebagai tanda kekuasaan Tuhan, serta pelajaran dari sejarah manusia, sehingga memperkaya pemahaman pembaca terhadap hubungan harmonis antara wahyu dan ilmu.
| KM7296 | 297.1226 JAW a | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain