Text
Al-Jawāhir fī Tafsīr al-Qur’ān al-Karīm Juz 18
Juz 18 mencakup penafsiran lanjutan dari Surah al-Mu’minūn, Surah an-Nūr, hingga sebagian Surah al-Furqān. Tantāwī Jawharī menafsirkan ayat-ayat dalam juz ini dengan pendekatan ilmiah-filosofis, memadukan dalil-dalil Al-Qur'an dengan fenomena alam, ilmu pengetahuan modern, dan nilai-nilai moral.
Dalam pembahasan ayat-ayat tentang penciptaan manusia, keluarga, dan masyarakat, Tantāwī menekankan kebesaran Allah melalui proses biologis, perkembangan sosial, dan keteraturan alam. Ketika menafsirkan Surah an-Nūr, ia memberikan perhatian besar pada etika pergaulan, kehormatan, aturan rumah tangga, adab berinteraksi, dan pentingnya membangun masyarakat yang bersih dari fitnah dan perilaku tercela. Penafsiran tentang cahaya ilahi (Ayat an-Nūr) dibahas dengan kedalaman spiritual serta dikaitkan dengan konsep cahaya dalam ilmu fisika dan kosmologi.
Pada permulaan Surah al-Furqān, Tantāwī membahas peran Al-Qur’an sebagai pembeda antara kebenaran dan kebatilan serta memperlihatkan tanda-tanda kekuasaan Allah di langit, bumi, makhluk hidup, dan perjalanan sejarah manusia. Sepanjang juz ini, ia mengajak pembaca untuk memperhatikan fenomena alam sebagai “kitab terbuka” yang mendukung keimanan, serta merenungkan tanggung jawab manusia sebagai khalifah di bumi.
Secara keseluruhan, Juz 18 dalam tafsir ini memberikan kombinasi antara penjelasan ayat, analisis ilmiah, hikmah etis, dan refleksi spiritual, menjadikannya salah satu bagian yang kaya dengan nilai pendidikan dan pengetahuan.
| KM7291 | 297.1226 JAW a | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain